Penyakit
hawar daun bakteri / bacterial leaf
blight atau sering disebut kresek adalah penyakit yang diakibatkan dari bakteri
xanthomonas oryzae yang
menyerang jaringan tanaman dapat melalui patahan akar, luka pada daun ataupun
tepian daun, bakteri ini berbentuk batang dan berkoloni berwarna kuning.
Tanaman
yang terinfeksi kehilangan areal daun dan menghasilkan gabah yang lebih sedikit
dan hampa. Pada pembibitan, daun yang terinfeksi berubah hijau keabu-abuan
menggulung dan akhirnya mati. Penyebaran penyakit hawar daun atau kresek dapat
terjadi melalui angin kencang, hujan, embun dan air irigasi serta pemberian
pupuk unsur N atau Urea secara berlebihan.
Pengendalian
- Melakukan penanaman dalam larikan/ legowo dapat memperbaiki iklim di sekitar tanaman melalui perbaikan aerasi dan penetrasi sinar matahari dan menekan pertumbuhan penyakit kresek. Pemupukan berimbang yang lengkap dapat meningkatkan kemampuan bertahan tanaman terhadap penyakit
- Pergiliran varietas dan tanaman, sanitasi (pertahankan sawah bersih—buang atau bajak gulma, jerami yang terinfeksi), eradikasi (pemusnahan) pada tanaman padi yang terserang dapat dilakukan untuk mengendalikan penyakit kresek pada suatau daerah tertentu
- Perlakukan benih padi secara khusus, yakni dengan melakukan perendaman selama 12-24 jam dengan larutan hypoclorit dengan dosis 1:300 terhadap benih padi. Tujuannya, untuk pencegahan sejak dini dengan membersihkan benih dari bakteri yang menyebabkan penyakit kresek. Setelah dilakukan perendaman, perlu dilakukan penyemprotan dengan menggunakan agensi hayati corinebacterium (5 cc per liter) atau pestisida dengan bahan aktif agrimicin (2 cc per liter) pada saat 14 hari setelah tanam (HST), 24 HST dan 48 HST. Tujuannya untuk melindungi bakal daun muda yang akan tumbuh, setelah daun yang ada terserang kresek
- Keringkan sawah setelah panen dan biarkan bera (tidak ditanami) beberapa minggu untuk membunuh bakteri yang mungkin bertahan dalam tanah atau sisa tanaman